Rabu, 09 Mei 2012

Bisnis Esek-esek di Bandungan Semarang


Ini adalah kisah nyata, pengalaman dari sebuah ketidaksengajaan yang menghasilkan cerita seru. Alkisah diri ini sedang bertandang ke Bandung, nah dalam sebuah kesempatan yang membuat diri ini harus ke bengkel cuci mobil. Kedekilan kendaraan yang dikendarai sudah tak tertahankan, dan sangat malas untuk mencucinya sendiri.
Karena tidak hapal peta perbengkelan di Bandung, terutama perbengkelan cuci mobil, maka diputuskanlah sembarang tempat cuci mobil yang tampak akan didatangi. Di seputar jalan raya antara Bandung-Garut itulah kemudian tampak bengkel cuci mobil, dan senyambi menunggu mobil di cuci….nah ini dia, pikiran orang yang ga mau diam….:)) lalu terpikirkan, kenapa tidak sambil santai bercreambath or paling tidak keramas dan blow di salon terdekat.
Jadilah diri ini beranjak keluar halaman bengkel cuci mobil, lalu mengikuti arah kaki melangkah saja, tak jauh dari bengkel itu tampaklah sebuah salon kecil. Uhmm, salon sederhana… diri ini membatin, lalu dengan sok yakin masuk saja.
Begitu sampai di ambang pintu, tampaklah bagian dalam salon kecil itu yang benar-benar kecil. Hanya ada 1 tempat cuci rambut, 2 perangkat kursi klien yang menghadap kaca, lalu dua sofa memanjang, beserta ada tiga perempuan cantik, ehem-ehem, yang terdiam dari celoteh di antara mereka ketika melihat kehadiran diri ini.
Tidak ada sambutan, malah pandangan janggal yang diri ini terima, lalu salah satu di antaranya bergerak perlahan menghampiri: “Mau apa neng?” tanyanya, dan dengan keraguan yang mulai muncul, diri ini menjawab pelan, dengan nada jawaban seperti pertanyaan: “keramas dan blow?” Lalu si Mbak cantik ini menyilahkan diri ini duduk di bagian cuci rambut, dan “keanehan-keanehan” berikutnya pun muncul bertubi-tubi, sementara dua mbak lainnya, masing-masing tetap duduk di sofa masing-masing (1 sofa, 1 orang).
Keanehan yang super “ANEH” adalah, si mbak yang hendak mengkeramas rambut tiba-tiba menyeletuk “Aduh shampoo abis…” sambil berusaha memencet-mencet sisa-sisa cairan shampoo dari tempatnya. Deg, jelas perasaan ini makin tidak enak, sebuah salon, kehabisan shampoo dan tanpa cadangan??.
Keanehan berikutnya, senyambi mengkeramas, si mbak tadi kemudian melanjutkan obrolannya dengan dua rekannya, yang dibicarakan jadi tidak jelas, tapi ada konotasi dengan “bisnis mereka”, siapa ikut siapa, siapa ada di mana, enak tidak enak dengan “klien”, dan sebagainya.
Setelah sekadarnya rambut ini dibasahi dan diaduk-aduk sejenak dengan cairan seadanya tadi, maka tibalah diri ini di dudukkan di depan kaca.
Keajaiban berikutnya pun terjadi, tiba-tiba mbak-mbak tadi (ketiganya) mendadak ramah, sangat ramah, ketika ada seorang pria masuk, bertandang, dan dengan akrabnya duduk di sofa yang tersedia. Walah, indikasi salon esek-esek pun tak terhindarkan. Semuanya yang tadi heran dengan kedatangan diri ini, mendadak sangat ramah tamah dengan kehadiran pria ini.
Kemudian, dengan -sekali lagi seadanya- mem-blow rambut diri ini, mbak yang melayani ini beserta dua rekannya tadi ceria berbagi cerita dengan sang tamu pria. Demikian cepatnya proses pengkeramasan rambut diri ini, maka proses pem-blow-an yang “seolah-olah” tadi juga segera hendak di-usai-kan.
Hasilnya? Tentu saja makin tidak jelas bentuk rambut diri ini. Merasakan aura mau cepat diusir, maka diri ini pun kerasa, dan segera saja beranjak serta menanyakan berapa yang harus diri ini bayar, dan keanehan terakhir pun terjadi, si mbak agak ragu mengungkapkan tarifnya, tapi kemudian dengan suara pelan berkata: “6000 rupiah”, Yak betul teman, HANYA 6000 rupiah:).
Setelah usai membayar, kaki pun buru-buru melangkah, dan tulisan di bagian kaca depan salon sebenarnya sudah memberikan indikasi: “Salon Pria dan Wanita” namun dengan tampilan siluet pria. Jadinya ya yang diharapkan mampir ya macam mas-mas tadi lah. Setelah selidik punya selidik, memang di daerah ini banyak salon “rangkap” rupanya, merangkap dengan bisnis esek-esek tadi.
Ketika diri ini berbagi cerita dengan beberapa teman, maka beberapa di antaranya pun menyeletuk nakal, “Kenapa ga sekalian nyoba???” walah…walah…walah….

5 komentar:

  1. waduhhhhhhh..abis ngapain tuuu

    BalasHapus
  2. awassssss jangan lupa pesan nenek klu berduan itu berbahaya..

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

  5. =================

    VIDEO - TERPANAS
    =================


    SELINGKUH


    MEMEK SERET


    KORBAN PERANGSANG


    SISWI SMU


    PERAWAT HANTU


    PELACUR


    PEMBANTU SEKSI


    ++++++ +++++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ +++
    ++ ++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++
    ++ +++++ ++ +++ +++++ ++ ++ ++ ++ ++

    BalasHapus